Mengapa Deodoran Tidak Mampu Menghilangkan Bau Badan?

Saturadar.com – Permasalahan aroma tubuh kerap kali dihubungkan dengan deodoran. Deodorant dianggap adalah solusi, karena dilihat sanggup mencegah munculnya bau badan.

Akan tetapi, walau sudah memakai benda tersebut secara rutin sebenarnya tetap saja bau badan tidak lepas dari tubuh. Hasil riset Monell Chemical Senses Center menyatakan jika bau badan merupakan sebuah gangguan genetic, dan biasa disebut dengan “fish odor syndrome.” 

Kondisi ini diberi nama trimethylaminuria (TMAU), yang terjadi pada tubuh kita akibat jumlah senyawa trimetilamin (TMA) yang terlalu tinggi. Dan oleh sebab itu doedoran sebenarnya hanya mampu meredam atau mencegah keluarnya bau badan dalam waktu terbatas.

TMAU adalah penyakit genetik, yaitu ketika gen turunan menghambat tubuh untuk memecah TMA. TMA biasanya ditemukan pada bahan-bahan makanan yang mengandung kolin. Bahan makanan yang mengandung kolin antara lain seperti hati, telur, ikan laut, kacang merah dan kacang kedelai.

Dan ketika TMA telah menumpuk didalam tubuh, akhirnya tubuh mengeluarkan bau yang tidak sedap, bisa melalui keringat tubuh, nafas Maupin urin.

Aroma tubuh yang keluar sangatlah ditentukan oleh jenin makanan yang telah dikonsumsi sebelumnya. Ada aroma yang keluar dari tubuh jika seseorang mengonsumsi makanan tertentu saja, misalnya telur goreng atau jenis kacang-kacangan.

Penelitian yang dilakukan monell kepada 353 orang dengan kondisi dianggap mempunyai aroma tubuh, melalui pengujian terhadap urin pesertanya. Peserta sebelumnya telah mengonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung kolin, dan hasil yang didapat bahwa 118 orang memiliki kadar kimia dalalm urinnya dan 230 peserta tidak memiliki permasalahan bau badan.

Baca Juga : 20+ Manfaat Asam Jawa untuk Kesehatan dan Kecantikan Anda

Dan ternyata hanya tiga setengah persen dari peserta yang mengalami kondisi “fish odor syndrome”. Kesimpulannya tidak semua orang yang memiliki bau badan yang kurang sedap, mengeluarkan bau amis seperti ikan. Dan untuk beberapa kondisi, penggunaan antibiotik dapat mmembantu dan menjadi solusi bagi permasalahan ini. Luangkan waktu untuk berkonsultasi dengan dokter supaya mendapat hasil yang terbaik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel