Konsumsi Satu Telur Setiap Hari Dapat Membantu Pertumbuhan Anak

saturadar.com | Beberapa pertanda kecukupan gizi si kecil adalah ia tidak mudah sakit, postur tubuh tidak pendek, dan tumbuh kembangnya juga optimal. Supaya kebutuhan gizinya tercukupi, disarankan agar anak mengonsumsi satu telur setiap hari.

Telur yang dikonsumsi bisa diolah dengan cara direbus, digoreng, atau diorak-arik untuk omelet tergantung selera. Nutrisi yang ada di dalam telur sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak, dan khusus untuk anak telur telur yang ingin di konsumsi wajib dimasak terlebih dulu.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Ekuador selama 6 bulan, diketahui kondisi tubuh pendek (stunting) pada anak dapat dicegah dengan memberikan telur kepada anak-anak setiap hari.

Stunting diakibatkan masalah gizi kronis atau kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Efeknya adalah, anak stunting akan mempunyai tingkat kecerdasan lebih rendahdari rata-rata dan cenderung rentan menderita penyakit ketika dewasa.

Kreasi olahan makanan berbahan telur yaitu martabak telor
Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada sekitar 155 juta balita mengalami stunting. Mayoritas penderitanya tinggal di negara dengan status ekonomi rendah hingga menengah.

Sedang di Indonesia, stunting masih dijadikan salah satu masalah kesehatan utama pada anak, karena hampir 9 juta balita menderita stunting. Tetapi sayangnya, ada banyak orangtua yang menyangka kalau stunting adalah karena faktor keturunan.

Hasil penelitian yang dilakukan di Ekuador tadi, akhirnya menjelaskan kalau sebagian besar anak yang rutin mengonsumsi telur setiap hari, resiko terkena stunting jauh lebih rendah. Kesehatan mereka dimonitor dan dibandingkan dengan anak yang tidak mengonsumsi telur tiap hari. Ada lebih kurang 160 anak berusia 6-9 bulan yang dilibatkan dalam penelitian ini.

Tim peneliti setiap minggu mendatangi rumah setiap anak yang mengikuti penelitian, untuk memastikan mereka memang mengonsumsi telur setiap hari. Dan di periksa juga apakah ada efek samping dari mengonsumsi telur tersebut, misalnya seperti alergi telur.

Tim peneliti tersebut sangat terkejut dengan efektivitas intervensi ini, karena pemberian telur menjadi cara yang murah untuk mencegah stunting. Telur mengandung kombinasi nutrisi yang sangat baik bagi pertumbuhan anak.

Usia dua tahun pertama adalah masa ke-emas-an untuk tumbuh kembang anak. Bila pada usia ini anak kekurangan gizi, efeknya akan dirasakan hingga nanti dewasa.

Omelet dikreasikan agar anak tidak bosan
Kecukupan kebutuhan gizi yang baik untuk anak diawali dengan pemberian ASI selama 6 bulan pertama. Kemudian anak mulai diberikan makanan pendamping ASI yang harus memenuhi kebutuhan gizi anak.

Meskipun telur memang bergizi dan murah, namun anak juga perlu diberikan makanan yang bervariasi. Tidak hanya untuk mendapatkan vitamin dan mineral saja, tapi juga supaya anak dapat mengenal varian rasa dan bermacam tekstur makanan juga agak ia tidak bosan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel