Fakta Menarik Masjid Istiqlal

saturadar.com | Istiqlal adalah satu dari sekian banyak hal yang dibanggakan umat Islam di Indonesia. Masjid ini mampu menampung ratusan ribu jamaah dan selalu ramai ketika Ramadan tiba. Masjid Istiqlal dibangun pada tanggal 24 Agustus 1961, tepat dengan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Masjid ini resmi dipergunakan sebagai rumah ibadah umat Islam pada tanggal 22 Februari 1978, hingga sekarang.

Berada di jantung Ibu Kota Jakarta, arsitektur dan megahnya Masjid Istiqlal ini menjadikannya begitu istimewa. Banyak sekali keistiwaan lain yang menjadikan Istiqlal sungguh berbeda dengan masjid-masjid lainnya. Penasaran apa saja keistimewaannya? berikut ini 5 fakta unik yang menjadikan masjid Istiqlal begitu istimewa.

1. Masjid Istiqlal memiliki beduk raksasa

Istiqlal memiliki beduk raksasa dengan ukuran panjang 3 meter dengan berat 2,3 ton. Beduk ini memiliki diameter 200cm di bagian depan dan diameter 171cm di bagian belakang. Beduk dibuat dengan menggunakan bahan kayu meranti merah yang usianya sudah mencapai 300 tahun dan berasal dari sebuah hutan di Kalimantan Timur.


2. Area Masjid yang sangat luas

Masjid Istiqlal sudah dibuka sejak tahun 1978, dan hingga saat kini masih menjadi masjid terbesar se-Asia Tenggara. Luas masjid Istiqlal sekitar 9 hektar, memiliki 5 lantai yang sanggup menampung kira-kira 200 ribu jamaah. Masjid ini ditopang oleh 12 pilar besar dengan 5.138 tiang pancang. Masjid Istiqlal memiliki menara setinggi 90 meter. Tubuh menara ini dibuat berlapis marmer setinggi 66,66 meter dan menara baja antikarat 30 meter.


3. Terdapat banyak sekali simbol Islam.

Tidak hanya bangunannya saja yang cantik dan berkelas, Istiqlal juga memiliki banyak simbol Islam di setiap arsitekturnya. Misalnya 12 pilar dalam masjid yang menjadi simbol angka kelahiran dari nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awal, kemudian menara se tinggi 66,66 meter atau 6.666 cm yang serupa jumlah ayat di Al Quran (6.666 ayat). Konsep masjid Istiqlal yang memiliki tujuh pintu gerbang masuk, dan diberikan nama yang diambil Asmaul Husna atau nama Allah yang baik, mulia, dan agung yang sesuai dengan sifat-sifat-Nya.


4. Dibangun dengan kebhinekaan

Nama Istiqlal diambil dari bahasa Arab yang artinya merdeka dan diprakasai oleh KH Wahid Hasyim dan Tjokroaminoto dari Partai Syarikat Islam di tahun 1950-an. Mereka ingin membangun sebuah masjid dengan tujuan mengenang jasa para pahlawan yang mayoritas umat Muslim. Tapi uniknya adalah masjid ini dibangun dengan dilandasi semangat kebinekaan karena tepat di seberang masjid,berdiri kokoh Gereja Katedral Jakarta.


5. Arsiteknya seorang Nasrani

Pembangunan masjid ini melewati proses yang panjang, melalui sayembara yang ketat yang berlangsung sejak 22 Februari 1955 sampai 30 Mei 1955. Arsitek yang dinyatakan lulus persyaratan ada 22 dari total 30 arsitek. Kemudian terpilihlah Frederich Silaban dengan karyanya yang berjudul “Ketuhanan”. Dia mendapatkan hadiah emas 75 gram dan uang Rp 25 ribu dari sayembara untuk pemilihan desain terbaik Istiqlal, Sedang, pembangunan masjid ini sendiri diperkirakan menghabiskan anggaran negara sejumlah Rp 7 miliar.

Frederich Silaban adalah seorang Kristen Protestan kelahiran Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912. Dia termasuk lulusan terbaik Academie van Bouwkunst Amsterdam, Belanda, pada 1950. Bahkan Bung Karno memberikannya julukan, yaitu “By the Grace of God”.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel