Apakah di Luar Angkasa Sangat Dingin? Ini Penjelasannya

Luar Angkasa panas atau dingin ya? Banyak yang bilang dingin, kalau benar di luar angkasa dingin, lalu kenapa di bumi sinar matahari terasa panas? Bagaimana penjelasannya? Sebagian besar dari kita pasti punya pertanyaan yang sama tentang hal ini.


Informasi dari berbagai sumber menyebutkan bahwa udara di luar angkasa dingin dan juga panas. Mungkin kamu bingung, tapi jika kita bicara mengenai udara dingin dan panas maka kita harus tahu juga bagaimana panas itu bisa berpindah.

Ada tiga proses perpindahan panas, yaitu:
  • Melalui konduksi 
  • Melalui konveksi 
  • Melalui radiasi
Perhatikan jika kita memanaskan ujung sendok dan menyentuh ujung yang satunya lagi, pasti terasa panas. Inilah yang disebut dengan perpindahan panas secara konduksi.

Ketika di siang hari yang panas kita berteduh di bawah atas seng, kita tetap akan merasakan udara panas walaupun sudah berteduh. Inilah yang disebut dengan perpindahan panas secara konveksi.

Sedangkan perpindahan panas secara radiasi tidak membutuhkan perantara atau media. Perpindahan panas secara radiasi bisa melalui ruang hampa, dan biasanya disertai cahaya. Inilah penjelasan sederhana bagaimana panas matahari bisa sampai ke bumi melalui ruang hampa melalui radiasi.

Lalu, Apakah Luar Angkasa Dingin?

Para astronot yang berada di luar angkasa pada misi penerbangan antariksa terpapar oleh panas matahari hingga suhu 150 derajat Celsius. Suhunya bahkan lebih panas dari air mendidih. 

Itu sebabnya para astronot memakai pakaian khusus agar tidak terpapar radiasi matahari secara langsung. Namun, ketika tidak sedang terkena radiasi matahari secara langsung, walaupun berlindung di balik sayap pesawat, suhu udara di luar angkasa langsung turun hingga minus 200 derajat celcius.

Panas merupakan energi yang muncul akibat gesekan dan gerakan molekul. Nah, di luar angkasa tidak terjadi gesekan antar molekul sehingga tidak ada energi yang terlepas. Jadi, panas yang diterima oleh para astronot akan dilepaskan begitu saja.

Lalu, kenapa panas bumi bisa disimpan hingga malam hari? Itu karena adanya atmosfer yang berfungsi menjaga dan menyimpan panas di permukaan bumi. Dengan begitu, mahluk hidup tetap merasakan hangat meski sedang tidak terkena sinar matahari. Sayangnya, lapisan atmosfer mengalami kerusakan karena adanya global warming. 

Demikianlah penjelasan untuk pertanyaan apakah di luar angkasa udaranya dingin. Semoga artikel ini bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel