Pengertian Afektif Adalah : Karakteristik dan Metode Penilaian Afektif

Pengertian Afektif Adalah
Apa yang dimaksud dengan afektif? Definisi afektif sering menjadi pertanyaan sebab kata ini jarang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari. Bagi yang berprofesi sebagai seorang guru atau calon guru yang sedang dalam masa pendidikan guru, pastinya tidak asing dengan kata afektif.

Karena dalam dunia pendidikan hasil belajar siswa ditinjau dari beberapa aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Yang menjadi pembahasan kita kali ini adalah aspek afektif atau sikap. Mari kita lihat pengertian afektif dari definisi, karakteristik hingga metode penilaiannya.

Pengertian Afektif

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara menilai ranah afektif, kita lihat pengertian afektif dahulu secara umum. Secara umum pengertian afektif adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Sehingga penilaian ranah afektif dapat diartikan sebuah penilaian yang fokus pada ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Penilaian ranah afektif digunakan untuk menilai perilaku dan sikap siswa dalam segala interaksi selama menimba ilmu di sekolah. Guna melihat perkembangan anak tersebut dan membantunya selama pembentukan jati diri dalam masa belajar di sekolah.

Karakteristik Afektif

Selain memahami pengertian afektif, jenjang dalam ranah afektif juga perlu dipelajari untuk menilai ranah afektif. Jenjang dalam ranah afektif sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan jenjang ranah afektif, meliputi :

1. Receiving atau Attending (menerima atau memperhatikan)

Receiving atau attending dinilai dari kepekaan seseorang ketika menerima sebuah rangsangan. Akan tetapi didalam dunia pendidikan receiving atau attending ini sering diberi pengertian sebagai kemauan seorang siswa untuk memperhatikan suatu kegiatan atau objek pembelajaran.

Pada jenjang ini siswa hanya dibina untuk mau menerima nilai-nilai yang diajarkan, sesuai dengan ketetapan kurikulum dan tanggungjawab pengajar.

2. Responding (Menanggapi)

Responding bisa diartikan sebagai kemampuan untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam proses pembelajaran. Dan menilai bagaimana anak murid tersebut menanggapi masukan informasi yang diberikan melalui materi pembelajaran tersebut.

3. Valuing (Menghargai)

Valuing bisa diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan sebuah penghargaan terhadap suatu kegiatan. Dan pada jenjang ini siswa dibina agar selain dapat menerima dan menanggapi materi, siswa juga dapat dan mau memberikan sebuah penilaian terhadap konsep maupun materi yang dipelajari.

4. Organization (Mengorganisasikan)

Setelah siswa mampu melakukan penilaian, siswa diharapkan mampu menemukan perbedaan nilai. Sehingga dari perbedaan nilai yang saling berhubungan tersebut, dapat dibentuk dan dikembangkan sebuah nilai baru yang bersifat universal. Kemampuan pengembangan nilai inilah yang dinamakan organization.

5. Characterization by evalue or calue complex (karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai)

Characterization merupakan tingkatan tertinggi dari jenjang penilaian ranah afektif. Dalam Characterization ini terjadi keterpaduan dari semua sistem nilai yang dimiliki oleh seorang siswa. Keterpaduan sistem inilah yang mempengaruhi dan membentuk pola kepribadian, tingkah laku dan tindakan yang akan dilakukan siswa.

Metode Menilai Ranah Afektif

Setelah mengetahui pengertian afektif dan jenjang-jenjang dalam ranah afektif, kita juga perlu mempelajari cara menilai ranah afektif. Biasanya ranah afektif bisa dinilai dengan menggunakan dua metode, antara lain :

1. Metode observasi

Metode observasi atau metode pengamatan, didasarkan pada asumsi bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari perbuatan atau tindakan yang ditunjukkan melalui reaksi psikologi. Untuk menilai afektif siswa dengan metode observasi diperlukan pengawasan dan instrumen observasi dari sikap siswa.

2. Metode laporan diri

Metode laporan diri digunakan untuk menilai ranah afektif dengan alasan bahwa yang lebih mengenal dan mengetahui sikap maupun sifat seseorang adalah dirinya sendiri. Akan tetapi dalam menerapkan metode ini dibutuhkan kejujuran siswa dalam menilai karakteristik afektif yang ada pada dirinya sendiri.

Dalam menilai ranah afektif dengan menggunakan metode laporan diri diperlukan beberapa instrumen seperti angket dengan konten yang cukup banyak. Beberapa instrumen tersebut diantaranya meliputi instrumen sikap, instrumen minat, instrumen konsep diri, instrumen nilai dan instrumen moral.

Itulah penjelasan singkat mengenai pengertian afektif dilihat secara umum, dinilai melalui karakteristik dan metode penilaiannya. Semoga artikel ini bisa menambah pengertahuan dan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel