Pengertian Awan : Manfaat Awan, Proses Terjadinya Awan dan Hujan, Jenis dan Ciri-Ciri Awan

Awan Adalah
Apa yang dimaksud dengan awan? Apa fungsi awan? Awan adalah Awan adalah suatu gumpalan uap air yang terbentuk oleh adanya siklus daur air yang terus menerus terjadi. Jika ingin tau selengkapnya mengenai awan mari kita baca ringkasan dibawah ini.

Pengertian Awan

Awan adalah suatu gumpalan uap air yang terbentuk oleh adanya siklus daur air yang terus menerus terjadi, dan biasa disebut sebagai siklus hidrologi.

Prosesnya adalah ketika air yang menguap menuju atmosfer, yang disebabkan adanya panas bumi dan pancaran sinar matahari. Uap tersebut mengembun dan memadat kemudian bergabung menjadi satu pada tingkat ketinggian tertentu diatas langit yang akhirnya membentuk awan.

Manfaat Awan Bagi Manusia

1. Indikator Cuaca dan Iklim

Awan berguna bagi manusia karena bisa digunakan sebagai media pengukur kondisi cuaca dan iklim di bumi. Membantu Badan Metreologi dan Geofisika (BMKG) untuk memetakan cuaca dan membuat perkiraan cuaca.

Diluar itu, awan juga berguna sebagai petunjuk arah angin dengan melihat pergerakan awan, untuk mengetahui arah dan kecepatan angin.

2. Pengatur Cuaca

Kandungan air pada awan bisa menjadi pengatur suhu dan cuaca melalui proses hujan alami maupun buatan.

3. Sumber Air Bagi Bumi

Dengan adanya awan dan hujan, maka air akan segera terserap ke tanah dan akan disaring kembali dan bisa digunakan lagi oleh manusia.

4. Penahan Radiasi Matahari

Tidak semua radiasi dari sinar matahari dapat dipantulkan kembali oleh atmosfer, sebagian kecilnya seperti radiasi sinar ultraviolet tetap akan masuk ke bumi. Awan akan menahan atau memantulkan sebagian dari radiasi yang sempat lolos tersebut kembali ke luar angkasa.

Proses Terjadinya Awan dan Hujan

Proses Terjadinya Hujan
Jika sering turun hujan, kenapa awan tak pernah habis? Karena tahapan-tahapan tadi tidak pernah putus dan selalu berulang. Kira-kira siklusnya adalah seperti ini :

  1. Air yang berada diatas permukaan bumi, ketika terkena paparan sinar matahari atau udara panas akan menguap keatas atmosfer.
  2. Pada lapisan atmosfer yang memiliki suhu yang lebih rendah dari suhu normal, uap air akan mengembun dan menjadi titik-titik air yang bergabung menjadi satu dalam keadaan setengah menguap.
  3. Sekumpulan titik air dan uap air inilah yang disebut sebagai awan, yang bergabung dengan sekumpulan awan lainnya yang membuat dan menimbulkan massa awan yang semakin bertambah berat.
  4. Dengan massa awan yang semakin tinggi, maka gaya gravitasi menarik awan untuk turun mendekati atmosfer bumi yang paling bawah. Hal tersebut sekaligus membuat penurunan suhu disekitar tempat yang ditutupi oleh awan yang menghalangi cahaya matahari.
  5. Kumpulan awan yang sudah tidak dapat tertampung tersebut kemudian akan jatuh ke bumi, dan disinilah proses terjadinya hujan.
  6. Selepes turunnya hujan, maka suhu akan kembali normal dan kembali memanas hingga air yang tadi jatuh ke bumi kembali menguap, kemudian kembali lagi kepada proses terbentuknya awan. Itulah yang membuat awan tidak pernah habis.

Jenis-Jenis Awan

A. Menurut Tampilannya

Menurut tampilannya, awan terbagi menjadi 3 jenis. Berikut adalah 3 jenis awan menurut tampilannya : 

1. Awan Cumulus

Awan cummulus adalah awan yang paling sering kita lihat di langit, yaitu saat kondisi langit cerah tanpa mendung atau awan gelap. Awan cumulus tampilannya seperti gumpalan kapas yang indah dan menghampar secara horizontal.

2. Awan Stratus

Awan stratus adalah awan yang menghampar ke segala penjuru dengan bentuk yang hampir sama satu sama lain. Awan stratus pada umumnya akan menutupi paparan sinar matahari dan akan membuat cuaca terasa lebih sejuk.

3. Awan Sirrus

Awan sirrus adalah awan yang tenang, tampilannya tebal akan tetapi sebetulnya volumenya sedikit dan memiliki kecenderungan tidak berpotensi mendatangkan hujan.

B. Menurut Ketinggiannya


Menurut ketinggiannya, awan dibedakan menjadi 4 jenis, Berikut adalah 4 jenis awan menurut ketinggiannya : 

1. Awan Tinggi

Jenis awan tinggi terjadi ketika uap air yang meguap akibat suhu panas dan mengembun kemudian terbentuk dan menjadi awan pada ketinggian diatas 20.000 kaki diatas permukaan laut.
Jenis awan tinggi sendiri masih terbagi menjadi 3 jenis, antara lain :

a. Awan Cirrus
Awan cirrus adalah awan tinggi yang terbentuk dari gumpalan uap air yang berubah menjadi kristal air karena adanya perbedaan suhu dan iklim pada ketinggian tersebut.

Ciri dari awan sirrus adalah bentuk sisinya yang jelas dan tidak samar meskipun halus atau tidak tebal.

b. Awan Cirrocumulus
Awan sirokumulus adalah awan tinggi dengan bentuk terputus-putus seperti jajaran pasir pantai. Awan ini terbentuk pada ketinggian 6.000 – 12.000 meter diatas permukaan laut.

Ciri dari awan sirokumulus adalah tampilannya yang unik seperti sekawanan domba dalam satu kelompok.

c. Awan Cirrostratus
Awan sirostratus adalah awan tinggi tampilannya hampir sama dengan sirostratus mulus dan Sirus. Akan tetapi warnanya lebih kelabu dan bentuknya pun seperti serabut dan jalur-jalur tipis.

Awan ini biasanya hanya terlihat pada tengah hari saat matahari sedang bersinar sangat cerah dan kadang kala bisa memicu salah satu fenomena langit yaitu efek Halo atau yang biasa disebut dengan cincin matahari.

Sayangnya fenomena Halo tesebut hanya terjadi pada daerah dengan iklim tropis khusus pada musim kemarau. Ciri dari awan stratus adalah tampilannya yang putih kelabu yang halus dan akan menutup seluruh permukaan langit.

2. Awan Sedang

Jenis awan sedang adalah awan yang terbentuk pada kawasan yang beriklim sedang, dengan ketinggian 2.000 – 7.000 meter atau pada daerah tropis terdapat pada ketinggian 2.000 – 8.000 meter diatas permukaan laut.

Jenis awan sedang sendiri masih terbagi menjadi 2 jenis, antara lain :

a. Awan Alto Cumulus
Awan altocumulus adalah awan yang memiliki bentuk gulungan bola kapas atau butiran kecil dengan jumlah yang banyak. Awan alto cumulus biasanya berwarna putih atau abu-abu dan mudah terlihat di langit saat pagi atau sore hari. Awan ini terbentuk di antara 2000 – 7000 meter diatas permukaan laut.

b. Awan Alto Stratus
Awan altostratus adalah awan yang memiliki tampilan warna abu-abu kebiruan dengan bentuk lebar surat dan menutupi langit-langit secara keseluruhan. Awan ini dapat membuat tampilan bulan nampak terang. 

Biasanya awan ini akan menjadi pertanda akan turunnya hujan yang ringan dan tidak begitu deras. Awan alto stratus terbentuk pada ketinggian 2.000 – 7.000 meter diatas permukaan laut. 

3. Awan Rendah

Awan rendah adalah jenis awan yang terbentuk pada ketinggian di bawah 2000 meter diatas permukaan laut. Dan paling sering ditemui oleh para pendaki gunung ketika telah berada dipuncak. Yang membuat seolah-olah para pendaki layaknya berada di negeri di atas awan.
Jenis awan rendah sendiri masih terbagi menjadi 3 jenis, antara lain :

a. Awan Strato Cumulus
Awan stratokumulus adalah jenis awan rendah dengan tampilan seperti bola yang menggulung-gulung serta memiliki lapisan yang tipis dan biasanya berpotensi sangat kecil untuk mendatangkan hujan.

Awan seperti ini biasanya ditemukan di wilayah pesisir pantai dengan kondisi awan yang diam dan stabil dalam beberapa waktu. Awan ini terbentuk pada ketinggian 1500 hingga 2000 meter diatas permukaan laut.

b. Awan Stratus
Awan stratus adalah awan yang terbentuk pada ketinggian sekitar 2000 meter diatas permukaan laut dengan tampilan berlapis-lapis dan membentang ke segala arah.

Awan ini sering kali memicu hujan dengan skala lokal dan pada dataran tinggi bisa mengundang kabut yang terkadang mengganggu jarak pandang manusia.

c. Awan Nimbo Stratus
Awan nimbostratus adalah jenis awan yang berasal dari perubahan akibat penebalan awan altostratus. Tampilannya sering kali tidak jelas dengan tepian yang berantakan. Awan jenis ini biasanya akan menghasilkan hujan yang cukup ringan namun dalam jangka waktu yang lama.

Dengan warna awan kelabu dan gelap, itu tandanya awan ini membawa massa air hujan yang cukup banyak. Awan nimbo stratus juga mengganggu jarak pandang saat terjadi hujan sebab awan ini dapat menghalangi sinar matahari dengan ketebalan dan kepekatannya.

Awan ini terbentuk antara 600 - 3000 meter diatas permukaan laut, dan memiliki penyebaran dan cakupan langit yang cukup luas saat awan ini muncul.

4.  Awan yang Terjadi Karena Udara Naik

Kelompok awan ini merupakan awan yang terbentuk akibat proses pendinginan adibatik uap air. Sering disebut sebagai awan hujan yang dapat menjulang tegas hingga kebatas lapisan Troposfer.
Jenis awan ini terbagi lagi menjadi 2 jenis, antara lain :

a. Awan Cumulus
Awan kumulus adalah awan yang berada pada ketinggian 450 hingga 900 meter dan terbentuk dari masaa uap air yang menguap secara vertikal dan mengalami kodensasi. Bentuknya seperti kembang kol dengan warna putih cerah disatu sisi dan warna kelabu di sisi lainnya.

b. Awan Cumolonimbus
Awan kumolonimbus adalah awan yang paling dikhawatirkan oleh para pilot, awan kumolonimbus ini memiliki volume yang besar dan berada pada posisi yang rendah, yaitu 2.000 – 16.000 meter diatas permukaan laut.

Awan ini sering memicu badai dan angin kencang di ketinggian tertentu, dan sering menghasilkan petir yang dapat mengganggu penerbangan. Awan ini memiliki warna putih kelabu dan pada bagian bawahnya berwarna kelabu gelap.

Demikian pembahasan tentang pengertian awan, maanfaat awan, proses terjadinya awan dan hujan, jenis dan ciri-ciri awan. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca, terlebih mengenai istilah awan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel