Pengertian Revolusi Bumi Adalah: Proses Revolusi Bumi dan Efek Revolusi Bumi

Revolusi Bumi Adalah

Revolusi bumi adalah - Apa yang dimaksud dengan revolusi bumi? Bagaimana proses terjadinya revolusi bumi? Apa saja dampak revolusi bumi bagi manusia? Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini mari kita baca ringkasan di bawah ini.

Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari, sesuai dengan Hukum Kepler 1 yaitu “Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari, berbentuk elips, di mana matahari terletak pada salah satu fokusnya”. Selama prosesnya, sumbu bumi akan condong dengan arah yang sama terhadap bidang ekliptika dan membentuk sudut 23,5°.

Proses Terjadinya Revolusi Bumi

Bumi mengalami revolusi tanpa henti dan satu kali orbitnya menghabiskan waktu selama 365 hari atau 1 tahun untuk sekali mengelilingi matahari. Selama proses revolusi bumi berlangsung, posisi bumi tidak pernah tetap, melainkan berubah-ubah.

Misalnya jika mengamati posisi datangnya sinar matahari, pastilah tidak akan sama. Contohnya pada 21 Maret, matahari berada di garis lintang 0° Khatulistiwa, pada 21 Juni matahari terletak di garis balik utara, pada 23 September matahari kembali lagi ke khatulistiwa dan pada 22 Desember matahari terletak di garis balik selatan.

Pergeseran ini adalah pergeseran semu yang terjadi setiap tahun, dimana poros bumi selalu menunjuk ke satu arah dan arah tersebut membentuk sudut 66° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi.

Atau bidang khatulistiwa bumi membentuk sudut 23° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi. Oleh sebab posisinya berubah maka sinar matahari tidak selalu menyinari permukaan bumi yang sama, tapi berubah-ubah juga menyesuaikan dengan kedudukan bumi saat itu.

Baca Juga : Pengertian Aurora

Efek Revolusi Bumi

Di bawah ini adalah beberapa dampak dan akibat terjadinya revolusi bumi, diantaranya yaitu :

Akibat Revolusi Rotasi Bumi

1. Terjadinya Pergantian Musim

Selama proses ini berlangsung, bumi akan mengalami perubahan cuaca dan musim untuk setiap bagian belahan bumi. Misalnya pada tanggal 21 Maret-21 Juni, wilayah kutub utara akan condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.

Hal ini menyebabkan wilayah kutub utara akan mengalami waktu siang lebih panjang dibandingkan waktu malamnya. Dan berkebalikan dengan wilayah kutub selatan, yaitu waktu malamnya lebih panjang dibandingkan waktu siangnya.

Begitu juga dengan keadaan bumi pada tanggal 21 Juni-23 September, dimana kutub utara semakin condong menjauhi matahari, sedangkan kutub selatan semakin condong ke arah matahari. Hal ini akan membuat belahan bumi utara mengalami waktu siang semakin singkat.

Sedangkan keadaan bumi dari tanggal 22 Desember-21 Maret, kutub utara akan semakin condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan makin condong menjauhi matahari. Hal tersebut akan membuat belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih pendek dibanding waktu malam, sedangkan belahan bumi selatan mengalami waktu siang lebih panjang dibanding waktu malam.

Namun pada tanggal 21 Maret, posisi matahari akan tepat berada di khatulistiwa, dimana permukaan bumi akan mengalami waktu siang dan malam yang sama panjang, yaitu 12 jam matahari terbit pukul 06.00 dan terbenam pukul 18.00.

Baca Juga : Pengertian Meteor

2. Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari

Kita tidak bisa memantau secara langsung peredaran bumi mengelilingi matahari. Cara pengamatan yang bisa dilakukan adalah dengan melihat kedudukan matahari yang seakan-akan bergerak dari khatulistiwa ke 23,5° Lintang Utara kembali ke khatulistiwa, lalu ke 23,5° Lintang Selatan, kemudian kembali lagi ke khatulistiwa, dan pergeseran kedudukan matahari berlangsung setiap 1 tahun.

3. Terjadinya Perbedaan Waktu Siang dan Malam

Perubahan antara siang dan malam adalah karena adanya rotasi bumi pada porosnya. Akan tetapi selain rotasi, revolusi bumi juga berpengaruh terhadap perbedaan waktu atau lamanya siang dan malam. Perbedaan lama waktu siang dan malam terjadi sebagai akibat kombinasi antara revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika.

4. Penampakan Rasi Bintang Yang Berbeda Setiap Bulan

Astrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang rasi bintang. Beberapa dari kita bahkan mempercayai ramalan dari sebuah zodiak. Bahkan dimasa lalu astrologi juga dianggap sebagai agama bagi banyak orang.

Baca Juga : Pengertian Asteroid

Nah, dewasa ini astrologi ini dianggap sebagai ilmu yang menjadi pedoman untuk pengamatan dari berbagai bentuk atau rasi bintang. Karena bentuk rasi bintang terlihat berubah-ubah, maka sudah bisa disimpulkan bahwasanya posisi bumi juga bergeser atau berubah setiap waktu.

Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian revolusi bumi, proses revolusi bumi dan efek dari revolusi bumi, semoga tulisan di atas bermanfaat bagi pembaca.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel