Pengertian Logical Fallacy adalah : Contoh Logical Fallacy dalam Kehidupan Manusia

Logical Fallacy adalah

Apa itu logical fallacy? Apa saja contoh atau bentuk logical fallacy dalam kehidupan sehari-hari? Sadar atau tidak, kita sering kali berhadapan dengan orang yang dengan logical fallacy atau sesat pikir.

Pengertian Logical Fallacy

Logical fallacy adalah kesalahan dalam menyusun logika yang tepat dalam sebuah argumen. Biasanya hal yang terjadi adalah argumen tersebut tidak mempunyai keterkaitan antara kesimpulan serta premis.

Bahkan jika premis yang disampaikan tepat, namun kesimpulannya salah, maka akan dapat dianggap sebagai sesat pikir. Atau dalam bahasa lebih sederhana, argumentasi yang mereka sampaikan tidak nyambung.

Logical Fallacy adalah

Hal ini terjadi secara tidak sengaja maupun disengaja. Yang paling sering terjadi adalah yang tidak disengaja, yaitu ketika orang kurang mampu beragumentasi dengan baik, atau kurangnya literasi mengenai topik yang sedang dibicarakan.

Sedangkan yang disengaja biasanya dilakukan untuk membentuk opini pada masyarakat, membuat propaganda atau penipuan-penipuan lainnya, untuk mempengaruhi jalan pikiran orang banyak.

Baca Juga : Interaksi Sosial

Kemampuan dalam mengidentifikasi logical fallacy adalah modal penting yang perlu kita miliki ketika ingin berinvestasi atau menjalankan bisnis. Dengan modal tersebut, kita bisa menghindari risiko penipuan yang dapat terjadi kapan saja.

Dan minimnya kesadaran akan logical fallacy, dapat berakibat terjadinya pengambilan kesimpulan yang salah, hingga akhirnya berakibat kita nantinya mengambil keputusan yang tidak tepat.

Beberapa Jenis Logical Fallacy

Kita perlu mengetahui beberapa jenis sesat pikir yang biasanya terjadi di tengah masyarakat. Di bawah ini adalah beberapa jenis logical fallacy beserta dengan contohnya :

1. Strawman

Contoh sesat pikir yang pertama adalah strawman, yaitu dimana lawan bicara kita akan berusaha menyederhanakan argumen kita. Hal tersebut dilakukan agar bisa dengan mudah menyerang argumen yang kita sampaikan.

Akan tetapi argumen yang disederhanakan tadi justru menjadi bias, bahkan bisa jadi menjadi tidak berkaitan. Contoh kasusnya adalah ketika petani mengatakan bahwa dia berfikir dua kali untuk menjual hasil panennya kepada tengkulak, karena harga yang ditawarkan terlalu rendah.

Tapi lawan bicaranya menyimpulkan bahwa petani menolak keberadaan tengkulak diantara petani, karena akan sangat merugikan para petani. Kesimpulan yang diambil terlalu mengerucut bahkan terlalu spekulatif.

2. Circular argument

Logical fallacy berikutnya yang sering kita hadapi adalah circular argument. Yaitu sesat pikir, dimana kita akan diajak beradu argumen namun hanya berputar-putar di situ saja dan tidak menghasilkan buah pikiran apapun.

Contoh kasusnya seperti, ada beberapa orang berfikir bahwa mengeyam bangku perkuliahan adalah hal yang sia-sia, dan nantinya akan tetap akan jadi pengangguran. Argumen tersebut disampaikan hanya melihat bahwa ada banyak lulusan perguruan tinggi yang pada akhirnya menganggur.

Logical Fallacy adalah

Meskipun pernyataan tersebut terlihat masuk akal, namun pernyataan tersebut bertentangan dengan fakta bahwa ada banyak lulusan perguruan tinggi, yang kompeten dan akhirnya memiliki jenjang karir yang baik.

Bahkan bagi yang menganggur tidak secara langsung membuat kuliah yang mereka jalani sia-sia. Ada banyak ilmu dan pengalaman yang dapat diambil dari perkuliahan, karena proses perkuliahan pun tidak hanya bertujuan untuk mencari pekerjaan.

Baca Juga : Realitas Sosial

3. Ad hominem

Yang berikutnya adalah ad hominem, yaitu menyerang pribadi dari orang yang melontarkan sebuah argumen. Hal ini biasanya dilakukan dengan tujuan untuk melemahkan argumen dari lawan bicara.

Contohnya bisa kita temukan ketika berbicara tentang prestasi akademik di sekolah. Misalnya ketika ada seorang menyampaikan bahwa peringkat tinggi di sekolah itu bukan pencapaian yang terpenting.

Akan tetapi lebih mengutamakan sikap jujur dan pemahaman ilmu yang mendalam. Kemudian pernyataan tersebut dipatahkan orang lain dengan kalimat, “Ya kamu ngomong seperti itu karena belum pernah ranking satu!”.

4. False dilemma

Berikutnya adalah false dilemma, yaitu sebuat logical fallacy dimana seseorang melontarkan argumennya dengan memberikan hanya dua pilihan.

Misalnya ,”Kamu itu orang yang tak punya pendirian kalau cuma bisa mengikuti pendapat orang lain”. Bahkan kalimat tersebut bersifat ironi, yang artinya keputusan apapun yang kita pilih, pastinya akan tetap salah di mata lawan bicara kita.

5. Appeal to popularity

Appeal to popularity adalah sesat pikir yang dilakukan dengan menggunakan pernyataan sebagian besar masyarakat. Contohnya adalah “Banyak orang yang memilih ABC sekuritas untuk melakukan investasi atau membeli saham, artinya ABC sekuritas adalah sekuritas yang terbaik dan paling tepat untuk berinvestasi”.

Padahal, di sisi lain ada banyak sekali pilihan sekuritas lainnya dengan fitur aplikasi mobile atau kelebihan mungkin yang tidak dimiliki oleh ABC sekuritas tadi.

Baca Juga : Konsep Diri

6. Gambler’s fallacy

Kesalahan berfikir lainnya yang termasuk dalam logical fallacy adalah gambler’s fallacy. Yaitu ketika seseorang memiliki pemikiran jika penyimpangan yang terjadi dalam jangka pendek akan terkoreksi secara alami.

Misalnya ketika melihat harga saham perusahaan XYZ yang dalam beberapa hari terakhir terus menurun, lalu disimpulkan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memiliki saham tersebut, karena besok harganya pasti naik.


7. Slippery slope

Logical fallacy lainnya yang biasa terjadi adalah slippery slope, yaitu dimana seseorang memiliki kecenderungan berasumsi sebab akibat yang salah.

Padahal, tidak ada penalaran yang masuk akal di antara keduanya, misalnya ketika kita memberi sedekah kepada pengemis, lalu ada yang mengatakan, “Jika kamu memberi sedekah kepada pengemis itu, maka kamu juga harus memberikan sedekah kepada semua pengemis disini”.

Tidak ada dasar pemikiran yang mengharuskan kita memberi sesuatu dengan rata kepada semua orang, terlebih jika konteksnya adalah bersedekah. Apalagi mengingat kebutuhan setiap orang berbeda-beda.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai logical fallacy, jenis-jenis logical fallacy dan beberapa contohnya. Semoga ringkasan di atas dapat bermanfaat dan menambah wawasan kamu.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel