Pengertian MLM/ Multi Level Marketing : Arti MLM, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan MLM

Apa yang dimaksud dengan MLM? Pengertian MLM atau Multi Level Marketing adalah strategi pemasaran dimana tenaga penjual (sales) tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka hasilkan, namun juga atas penjualan sales lain yang mereka rekrut.

Dalam multi level marketing, tenaga pemasar yang direkrut disebut juga dengan downline. Nama lain dari Usaha MLM yaitu pemasaran piramida, pemasaran jaringan, network marketing, multi generation marketing, atau uni level marketing.



MLM yaitu satu rancangan pemasaran lewat cara memberi peluang pada customer supaya ikut serta jadi penjual dan memperoleh profit pada garis kemitraannya. Member MLM disebut juga dengan distributor atau partner niaga. Partner niaga seterusnya turut mengajak orang yang lain untuk jadi anggota hingga jaringan pasar makin besar atau luas.

Kesuksesan partner niaga mengajak serta menaikkan anggota juga akan tingkatkan penghasilan perusahaan hingga memberi keuntungan. Berdasar pada hal itu, perusahaan memberi keuntungannya pada partner niaga berbentuk insentif atau bonus.

Baca Juga : Pengertian Promosi


Pengertian MLM Menurut Para Ahli

Untuk dapat lebih memahami mengenai pengertian multi level marketing, mari kita lihat penjelasan lainnya dari beberapa Ahli di bawah ini, diantaranya : 


1. Clothier (1994)

Menurut Clothier, Multi Level Marketing adalah suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas yang memperkenalkan para distributor berikutnya pendapatan dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba grosir ditambah dengan pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok yang dibentuk oleh sebuah distributor.


2. Muslich (2015)

Menurut Muslich, Multi Level Marketing adalah sebuah sistem pemasaran modern melalui jaringan distribusi yang dibangun secara permanen dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga pemasaran. Dengan kata lain, Multi Level Marketing adalah pemasaran berjenjang melalui jaringan distribusi yang dibangun dengan menjanjikan konsumen (pelanggan) sekaligus sebagai tenaga pemasaran.


3. Harefa (2000)

Menurut Harefa, Multi Level Marketing adalah menjual atau memasarkan langsung suatu produk baik berupa barang atau jasa konsumen, sehingga biaya distribusi dari barang yang dijual atau dipasarkan tersebut sangat minim bahkan sampai ke titik nol yang artinya bahwa dalam bisnis MLM ini tidak diperlukan biaya distribusi. MLM juga menghilangkan biaya promosi dari barang yang hendak dijual karena distribusi dan promosi ditangani langsung oleh distributor dengan sistem berjenjang.


4. Sabiq (2005)

Menurut Sabiq, MLM adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingkat bawah), orang akan disebut Upline jika mempunyai Downline.


5. Royan (2002)

Menurut Royan, MLM atau Multi Level Marketing dikenal juga sebagai network marketing adalah salah satu metode pemasaran wirausaha dengan memanfaatkan sistem jaringan.


6. Yusuf

Menurut Yusuf dalam Rozi (2003), Network Marketing adalah sebuah jaringan kerja pemasaran yang didalamnya terdapatsejumlah orang yang melakukan proses pemasaran produk/jasa.


Cara Kerja MLM (Multi Level Marketing)

Menurut Sabiq (2005), langkah kerja usaha mlm yakni :

Pertama, pihak perusahaan berupaya menjaring customer untuk jadi anggota lewat cara mewajibkan calon customer beli paket product perusahaan dengan harga spesifik.

Dengan beli paket product perusahaan itu, pihak konsumen di beri satu formulir keanggotaan perusahaan. Sesudah jadi anggota, pekerjaan setelah itu mencari anggota baru lewat cara yang sama yakni beli product perusahaan serta isi formulir keanggotaan.

Beberapa anggota baru lalu mencari calon anggota baru sekali lagi lewat cara yang sama. Jika anggota dapat menjaring banyak anggota jadi ia juga akan memperoleh bonus dari perusahaan. Dengan terdapatnya beberapa anggota baru yang sekalian jadi customer setia product perusahaan, jadi anggota yang ada pada level pertama, ke-2 dan sebagainya juga akan senantiasa memperoleh bonus dengan estafet dari perusahaan, karna perusahaan MLM begitu diuntungkan dengan terdapatnya anggota baru itu.

Sedang, menurut Setiawan (2017), system atau langkah kerja Multi Level Marketing yakni :

Pertama, orang yang mau gabung dapat disponsori oleh seseorang distributor perusahaan MLM. Setelah itu, agar bisa didaftarkan jadi anggota atau distributor, tiap-tiap orang diharuskan membayarkan sejumlah uang yang telah ditetapkan besarnya.

Sesudah membayar uang pangkal barusan, anggota/ distributor juga akan menandatangani satu kontrak yang berbentuk mengikat distributor serta perusahaan. Beberapa distributor lalu jalankan aktivitas jual beberapa produk perusahaan pada customer dan meningkatkan jaringan penjualan menjadi lebih besar.


Beberapa Type Multi Level Marketing

Menurut Setiawan (2017), ada banyak type MLM, diantaranya yakni:


1. Binary Plan

System ini memprioritaskan pengembangan jaringan cuma dua kaki serta lebih memprioritaskan keseimbangan jaringan. Makin seimbang jaringan serta omset usaha perusahaan MLM ini makin besar bonus yang di terima. Perusahaan MLM dengan system ini relatif lebih cepat perubahannya. Beberapa partner semakin lebih cepat memperoleh bonus besar.

Supaya tampak makin gampang memperoleh uang, beberapa partner perusahaan juga akan mengaplikasikan ketentuan memperoleh uang jadi bonus dari perektrutan partner yang mereka ajak. System ini umumnya memberi bonus besar pada awal karier jadi iming-iming tapi sebenarnya yang diuntungkan yaitu partner yang join dimuka.


2. Sistem Matrix

System ini memakai rencana pengembangan jaringan cuma tiga frontline saja demikian halnya setelah itu. Type system ini keluar untuk mensiasati system binary yang dipandang money game.


3. System Break Away

System ini pengembangan networknya memprioritaskan kelebaran. Makin banyak frontline, makin besar juga bonus yang di terima. Walau demikian, kekurangannya yaitu seseorang agen mesti mengurusi semua sendiri. System ini sangat mungkin downline untuk lebih dari uplinenya.

Bonus yang didapat mitranya umumnya kecil dimuka, tapi besar di posisi atas. Hal itu karna bonus anggota dimuka kariernya kecil, jadi umumnya perusahaan mlm ini memercayakan iming-iming bonus perekrutan.


Kelebihan dan Kelemahan MLM

Menurut Yusuf (2000), Kelebihan Multi Level Marketing adalah sebagai berikut
  1. MLM dapat menghadirkan pasif income yang sangat menguntungkan sebagai penambahan penghasilan tetap yang di terima secara rutin.
  2. MLM melatih tiap-tiap distributor untuk mengasah skill berkomunikasi dengan downlinenya hingga terjadi jiwa personal selling yang kuat.
  3. Memperluas relasi.
Menurut Yusuf (2000), Kekurangan Multi Level Marketing salah satunya yakni :
  1. Distributor MLM tidaklah entrepreneur (pengusaha), tapi cuma pengikut disuatu system hirarki yang rumit di mana mereka cuma mempunyai sedikit kendali. Jadi mereka dikendalikan oleh system yang berlaku, tidak dapat bebas.
  2. MLM beresiko negatif pada bidang riil. Bila manusia telah tergila-gila dengan MLM, jadi aktivitas bidang riil juga akan terganggu. Karna dalam MLM, uang berputar-putar cuma pada lingkungan perusahaan itu serta pastinya kurangi produktivitas orang-orang dalam bekerja (dalam arti sebenarnya).
  3. MLM buat orang yang lain tidak ingin berupaya memutar modal dalam aktivitas usaha bidang riil. Walau sebenarnya bidang riil perlu modal yang cukup besar.
  4. Uang nasabah yang berputar-putar pada usaha MLM tidak ditanggung keamanannya oleh pemerintah. Pada peluang terburuk (likuidasi), uang nasabah MLM tidak dapat dikembalikan dengan kata lain hangus.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai Pengertian MLM, baik dari langkah kerja, jenis-jenis, hingga kelebihan dan kekurangan multi level marketing, semoga tulisan ini berguna bagi para pembaca.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel