Pengertian Ekosistem Adalah : Definisi, Komponen dan Jenis-Jenis Ekosistem

Pengertian Ekosistem adalah

Apa itu ekosistem? Apa definisi ekosistem? Definisi ekosistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh antar unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Untuk lebih memahaminya, mari kita lihat ringkasan di bawah ini.

Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik yang tak terpisahkan antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Ada juga yang mengatakan bahwa arti ekosistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh antar unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Setiap komponen yang terlibat dalam ekosistem mempunyai fungsi berbeda dan keseimbangan ekosistem akan terus terjaga selama fungsi mereka tak terganggu. Jadi pada dasarnya ekosistem adalah tatanan satu kesatuan cara yang utuh dan menyeluruh antara semua unsur lingkungan hidup untuk saling memengaruhi.


Pengertian Ekosistem Menurut Para Ahli

agar lebih memahami mengenai definisi ekosistem, marilah kita lihat pengertian ekosistem menurut para ahli di bawah ini, diantaranya yaitu :

1. Soemarwoto

Menurut Soemarwoto, ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk melalui hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan tempat tinggalnya.

2. Odum 

Menurut Odum, ekosistem adalah seperangkat unit fungsional dasar dalam suatu ekologi yang didalamnya meliputi organisme dan lingkungan, baik biotik maupun abiotik.

3. A.G. Tansley

Menurut A.G. Tansley, ekosistem adalah suatu unit ekologi dimana didalamnya terdapat struktur juga fungsi yang berkaitan dengan keanekaragaman spesies.

Komponen Ekosistem

Ada 2 macam komponen penyusun sebuah ekosistem, berikut ini adalah 2 macam komponen penyusun ekosistem tersebut, antara lain :

Komponen Abiotik

Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat berlangsungnya kehidupan atau lingkungan hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktu. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik dan faktor yang mempengaruhi distribusi organisme seperti suhu, air, garam, tanah dan batu, iklim dan cahaya matahari.

Baca Juga : Pengertian Abrasi

Komponen Biotik

Biotik adalah komponen hidup yang menyusun ekosistem selain komponen abiotik (komponen tak hidup). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Heterotrof (Konsumen)

Komponen heterotrof disebut juga sebagai  fagotrof atau konsumen mikro karena makanan yang dimakan adlah organisme yang berukuran lebih kecil. Contoh makhluk hidup heterotrof antara lain seperti jamur, mikroba, hewan dan manusia.

2. Dekomposer (Pengurai)

Dekomposer adalah organisme yang mengurai bahan organik yang berasal dari organisme mati. Dekomposer juga disebut sebagai sapotrof atau konsumen makro karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.

Dia menyerap sebagian hasil penguraian kemudian melepaskan bahan sederhana yang bisa digunakan kembali oleh produsen. Contoh mahluk hidup dekomposer antara lain seperti jamur dan bakteri. Ada juga pengurai yang disebut dengan detritifor, yaitu pengurai yang memakan sisa bahan organik, misalnya seperti kutu kayu.

Terdapat 3 tipe dekomposer atau pengurai, antara lain :
  • Aerobik, yaitu yang menggunakan oksigen sebagai penerima elektron atau oksidan.
  • Anaerobik, yaitu yang menggunakan bahan organik sebagai penerima oksigen atau oksidan.
  • Fermentasi, yaitu yang menggunakan bahan organik tidak hanya untuk proses oksidasi anaerobik, tetapi juga sebagai aseptor elektron. Contohnya, disuatu akuarium, ekosistem yang terbentuk terdiri dari ikan sebagai herotrof, air autotrof, plankton sebagai pengurai atau dekomposer. Sedangkan yang termasuk dalam komponen abiotik seperti air, batu, pasir,mineral, dan oksigen yang terlarut dalam air.
Macam Tipe Ekosistem Adalah

Jenis-Jenis Ekosistem

Ada 3 macam jenis ekosistem, berikut adalah penjabaran dan penjelasannya :

A. Ekosistem Akuatik

Ekosistem akuatik adalah tipe ekosistem air, terbagi lagi antara lain :


1. Ekosistem Air Tawar

Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri seperti :
  • Penetrasi cahaya kurang.
  • Dipengaruhi iklim dan cuaca.
  • Perubahan suhu tidak mencolok.
  • Sebagian besar tanaman adalah berupa jenis ganggang dan tanaman biji.


2. Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut ditandai dengan kadar garam yang tinggi dengan ion cipher mencapai 55% terutama di laut tropis karena suhu yang tinggi dan penguapan yang besar.


3. Ekosistem Estuari

Ekosistem estuari adalah perpaduan air laut dengan air tawar, dimana biasanya tertutup oleh intertidal lumpur dan garam rawa yang membuat ekosistem ini kaya nutrisi. 


4. Ekosistem Sungai

Ekosistem sungai selalu ada aliran air, dimana aliran dan gelombang air secara konstan akan memberikan oksigen dalam air. Sungai sendiri kurang kandungan sendimen dan makanan.


5. Ekosistem Pantai

Ekosistem ini dinamakan demikian karena tanaman yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir yaitu ipomoea pes caprae yang berdebar gelombang dan tahan angin.


6. Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang berada di dekat pantai, dan hewan yang hidup di ekosistem ini memakan organisme mikroskopis dan sampah organik.


7. Ekosistem Lamun

Lamun atau seagrass adalah satu satunya kelompok tumbuhan berbunga yang ada di laut, yang habitatnya adalah perairan pantai dangkal.


8. Ekosistem Air Laut Dalam

Ekosistem air laut dalam berada dikedalaman lebih dari 6000m, dan hewan yang berada di ekosistem ini dapat memancarkan cahaya sebagai produsen simbiosis bagi karang dan bakteri.


Ekosistem Terestrial adalah

B. Ekosistem Terestrial

Yang termasuk dalam ekosistem darat (terestrial), diantaranya
  • Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.
  • Ekosistem hutan pinus Taiga ditandai dengan iklim musim dingin yang panjang.
  • Ekosistem tundra didominasi vegetasi herba.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa ekosistem terestrial berada pada tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran atau aktivitas manusia.

1. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis ini berada di daerah tropis dan subtropis, dengan curah hujan 200-225 cm per tahun. Terdapat banyak jenis pohon dengan spesies yang berbeda tergantung pada letak geografi, dengan tinggi pohon rata-rata berkisar antara 20-40m.


2. Sabana

Sabana berada di daerah dengan curah hujan 40-60 inci per tahun, namun perbedaan musim tetap menjadi penentu temperatur dan kelembabannya. 

3. Padang Rumput

Padang rumput biasanya ada di daerah tropis dan subtropis, dengan curah hujan sekitar 25-30 cm per tahun. Pada umumnya di daerah padang rumput curah hujannya tidak teratur dan tingkat penyerapan airnya tinggi.

4. Hutan Gugur

Hutan gugur biasanya ada di daerah beriklim yang memiliki empat musim. Dengan curah hujan merata sepanjang tahun, dan memiliki spesies pohon kecil dan berjarak.

5. Taiga

Taiga biasanya ditemukan di belahan bumi utara dan di pegunungan tropis, karakteristik taiga diantaranya memiliki suhu rendah di musim dingin, dengan satu jenis spesies pohon seperti seperti pinus, konifer dan sejenisnya.

6. Tundra

Tundra banyak ditemukan di belahan bumi utara di Lingkaran Arktik juga di puncak gunung yang tinggi, dan pertumbuhan pada tanaman di daerah ini hanya 60 hari.

7. Karst

Kawasan karst atau gua berasal dari nama batu kapur di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata memiliki karakter yang sama, yaitu tanah kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, rentan terhadap aerasi rendah, gaya permeabilitas lambat dan didominasi pori mikro.

8. Gurun

Gurun pada umumnya berada di daerah tropis yang berbatasan dengan padang rumput. Karakteristiknya adalah gersang dan memiliki curah hujan rendah sekitar 25 cm/tahun, dengan perbedaan suhu antara siang dan malam yang sangat besar.
bendung bendungan dan saluran irigasi


C. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah jenis ekosistem yang terbentuk karena adanya campur tangan manusia dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia, contohnya mulai dari bendungan, saluran irigasi, hutan pinus, pemukiman, perkebunan kelapa sawit dan lain sebagainya.

Demikianlah ringkasan mengenai pengertian ekosistem, ekosistem menurut pandangan para ahli, komponen dan jenis-jenis ekosistem. Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel